Selasa, Februari 15, 2011

Siapa yang Tidak Menyayangi, Maka Tidak Disayangi -53





70/95. Dari Abu Said, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda,



٧٠/۹٥ - مَنْ لاَ يَرْحَمْ لاَ يَرْحَمْ



"Barang siapa tidak menyayangi, maka tidak disayangi."



Shahih, dengan hadits setelahnya. Di dalam kitab Takhriju Musykilatil Faqri (7/108), dan ucapannya, [Aku tidak temukan itu dari Abu Said, sekalipun diisyaratkan oleh As-Suyuti dalam Al Jaami' As-Shaghir]" Juga merupakan kealpaannya.



Dari Jarir bin Abdullah, dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,



٧۱/۹٦ - لاَ يَرْحَمُ اللهَ مِنْ لاَ يَرْحَمُ النَّاسَ، (وَفِي طَرِيْقٍ أُخْرَى بِلَفْظٍ: مَنْ لاَ يَرْحَمِ النَّاسَ لاَ يَرْحَمْهُ الله. ۹٧ )



'Allah tidak akan menyayangi orang yang tidak menyayangi orang lain.'" (Didalam jalan periwayatan hadits lain dengan redaksi, "Orang yang tidak menyayangi orang lain, maka Allah tidak menyayanginya." /97).

Shahih, di dalam kitab Takhrijul Musykilah juga (Bukhari, 97-Kitab Al Tauhid, 2- Bab Qaulullahu Ta'ala, (Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman) (Qs. Al Isra' (17):110) Muslim, 43- Kitab Al Fadha% hadits 66).

72/99. Dari Abu Utsman, bahwa Umar radhiallahu 'anhu mempekerjakan seseorang, lalu pekerja itu berkata, "Sesungguhnya aku mempunyai sejumlah anak, tetapi aku tidak pernah mencium seseorang di antara mereka!" Lalu Umar mengira atau Umar berkata,



٧٢/۹۹ - إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يَرْحَمُ مِن عِبَادَهُ إِلاَّ أَبَرُّ هُمْ

'Sesungguhnya Allah Azza wa jalla tidak akan menyayangi hamba-hamba-Nya kecuali mereka yang selalu berbuat baik'."

Hasan sanadnya.



Kedermawanan Jiwa -136

210/276. Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,



ليس الغنى عن كثرة العرض ولكن الغنى غنى النفس



"Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya harta, tetapi kekayaan itu adalah kekayaan jiwa."



Shahih, di dalam kitab Takhrijul Misykah (16).(Bukhari, 81- Kitab Ar-Riqaqu, 15- Bab Al Ghina Ghinan-nafsi. Muslim, 12- Kitab Az-Zakat, 40- Laisal Ghina 'an katsratil 'aradhi, hadits 120).

211/277. Dari Anas berkata,

خدمت النبي صلى الله عليه وسلم عشر سنين فما قال لي اف قط وما قال لي لشيء لم افعله ألا كنت فعلته ولا لشيء فعلته لم فعلتهخدمت النبي صلى الله عليه وسلم عشر سنين فما قال لي اف قط وما قال لي لشيء لم افعله ألا كنت فعلته ولا لشيء فعلته لم فعلته

Saya melayani Nabi shallallahu 'alaihi wasallam selama sepuluh tahun, lalu beliau tidak pernah berkata, 'Uff (hus),’ kepada saya sama sekali dan tidak berkata kepada saya karena sesuatu yang belum saya kerjakan, 'Mengapa engkau dahulukan melakukanya?' dan tidak pernah berkata kepada saya karena sesuatu yang saya telah melakukannya, 'Mengapa engkau melakukannya?'"



Shahih, di dalam kitab Mukhtasharus Syama’il (296).(Bukhari, 78- Kitab Al Adab, 39- Bab Khusnul-khuluqi, wama yukrahu minal bukhli. Muslim, 43- Kitab Al Fadha’il 13- Bab Kana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ahsanan-nasi khuluqan, hadits 51).

212/278. Dari Anas ibnu Malik berkata,

كان النبي صلى الله عليه وسلم رحيما وكان لا يأتيه أحد إلا وعده وأنجز له إن كان عنده وأقيمت الصلاة وجاءه أعرابى فأخذ بثوبه فقال إنما بقى من حاجتي يسيرة وأخاف أنساها فقام معه حتى فرغ من حاجته ثم اقبل فصلى



"Nabi shallalahu 'alaihi wasallam adalah seorang yang penyayang, seseorang tidak mendatanginya kecuali dijanjikannya, dan jika beliau mempunyai janji (kepada seseorang), maka beliau menepati janji tersebut. Ketika shalat akan dimulai, seorang Arab Badui mendatanginya, lalu Rasulullah menarik baju Arab Badui tersebut dan berkata,' Sesungguhnya keperluan saya tinggal sedikit dan saya khawatir melupakannya.' Kemudian Rasulullah berdiri (berbincang-bincang) bersama Arab Badui tersebut sehingga keperluannya terpenuhi, lalu menghampiri (jamaah) untuk shalat."



Hasan, di dalam kitab Ash-Shahihah (2094).





213/279. Dari jabir berkata.

ما سئل النبي صلى الله عليه وسلم شيئا فقال لا



"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah diminta pertolongannya tentang sesuatu. Kemudian beliau SAW menjawab, 'Tidak.'



Shahih, di dalam kitab Mukhtsharus-Syama'il (302). (Bukhari, 78- Kitab Al Adah, 39- Bab Husnul Khuluqi Was-Sakha*u Wama Yakrahu Minal-Bukhli. Muslim, 43- Kitab Al Vadhail, 14- Bab Ma suila Rasulullah sliallallahu 'alaihi wasallam SyaVan Qaththu faqala, "Laa." hadits 56).



214/280. Dari Abdullah ibnu Az-Zubair berkata,



ما رأيت امرأتين أجود من عائشة وأسماء وجودهما مختلف أما عائشة فكانت تجمع الشيء إلى الشيء حتى إذا كان اجتمع عندها قسمت وأما أسماء فكانت لا تمسك شيئا لغد

"Saya tidak melihat dua orang wanita yang lebih mulia dari pada Aisyah dan Asma’ Kemuliaan keduanya berbeda. Adapun Aisyah, beliau mengumpulkan sesuatu sedikit demi sedikit, sehingga apabila telah terkumpul, maka kemudian dia membagikannya. Adapun Asma', maka dia tidak pernah menyimpan sesuatu untuk hari esok."



Shahih sanadnya.

Tidak ada komentar: